Abstract

Ekowisata merupakan salah satu upaya yang dapat dikembangkan untuk melestarikan ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian dan daya dukung kawasan ekosistem mangrove Silvo sehingga dapat dijadikan bahan acuan dalam pengambilan kebijakan pengelolaan ekosistem mangrove. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November – Januari 2023 di Kampung Bagan, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Data dianalisis menggunakan matriks analisis Indeks Kesesuaian Wisata (IKW), analisis spasial menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dilanjutkan dengan penilaian Daya Dukung Daerah (DDK) untuk mengetahui jumlah pengunjung maksimal yang dapat ditampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IKW di lokasi penelitian berada pada kategori sangat sesuai seluas 6,73 ha dan 22,03 ha berada pada kategori sesuai sehingga total IKW yang diperoleh adalah 28,76 ha. Panjang areal yang dapat digunakan untuk kegiatan tracking adalah 1793,45 m dan daya dukung ekowisata mangrove sebanyak 287 orang/hari dengan memperhitungkan waktu tempuh setiap pengunjung (buka 8 jam/hari). Kampung Bagan secara keseluruhan masuk dalam kategori layak untuk dijadikan kawasan silvo ekowisata dengan kapasitas wisatawan dalam kategori baik dan tidak melebihi ambang batas maksimal yang diperbolehkan. Oleh karena itu, pengambilan kebijakan yang disarankan adalah dengan membuat peraturan terkait pengelolaan ekosistem mangrove.